Angkringan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti tongkrongan, atau tempat berkumpul dan mengobrol. Angkringan disebut juga warung koboi, yang ada di Jogja merupakan suatu konsep berjualan makanan dan minuman yang hanya dengan gerobak yang diterangi lampu minyak tapi mampu menjadi tempat favorit untuk sekedar makan dan bertukar pikiran.
Menu yang tersaji sangat sederhana seperti gorengan, sate jeroan, sate ceker ayam dan menu minuman yang menjadi favorit adalah jahe susu dan kopi joss, yaitu kopi yang dicampur dengan arang yang membara. Makanan “nasi kucing” menjadi pilihan utama yang berisi nasi oseng tempe, nasi goreng, nasi sarden dan nasi sambel teri yang besernya kira-kira satu genggaman tangan orang dewasa dengan harga cukup terjangkau Rp. 1.000/bungkus.
Angkringan paling mudah dijumpai di daerah-daerah sekitar kampus. Alasannya jelas, yaitu kehadiran mahasiswa-mahasiswa yang mengundang para pengusaha angkringan untuk membuka usahanya di sekitar kampus. Keuntungan yang diraup tidak main-main, berdasarkan cerita dari seorang pengusaha angkringan penghasilan bersih satu malam saja mampu mencapai 200ribu sampai 500ribuan. Fakta inilah yang membuat orang berbondong-bondong untuk membuka usaha angkringan yang penghasilannya sangat menggiurkan.
Dengan fenomena tersebut angkringan menjadi salah satu icon di kota Jogja dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal bahkan mancanegara. Itulah Daerah Istimewa Yogyakarta yang tetap istemewa..
Jika anda berkunjung ke Jogja, tidak ada salahnya anda untuk berkunjung ke salah satu angkringan di Jogja.
0 komentar:
Posting Komentar