Senin, 22 Juli 2013

Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa


Walaupun ada hadist yang menyebutkan bahwa bau mulut paling wangi bagi allah swt adalah bau mulut orang yang berpuasa, namun jika kita merupakan orang yang sibuk dan banyak bergaul/berkomunikasi dengan orang lain. tentunya kita tidak ingin kan kalau bau mulut kita mengganggu aktivitas kita tersebut.  

Sedikit tips untuk menghilangkan bau mulut saat berpuasa, silahkan disimak. 

1. Menggosok Gigi Setelah Buka dan Sahur 
Sebenarnya untuk menghilangkan bau mulut, kita cukup menjaga kebersihan dan kesehatan mulut kita, yakni sama dengan kebiasaan sehari-hari yaitu menggosok gigi, namun ketika puasa, sebaiknya tidak menggosok gigi pada siang hari karena sangat rawan akan membatalkan puasa, nah oleh itu gosoklah gigi ketika selesai berbuka, dan selesai bersahur. 

2. Konsumsi Yoghurt 
Robert Meltzer, dokter spesialis aluran cerna dari New York, mengatakan kandungan prebiotik yang ada dalam yogurt ini, yang menyebabkan adanya khasiat yogurt untuk bau mulut. Yogurt memang tidak membunuh bakteri yang ada di dalam mulut, gigi ataupun lidah, tetapi kandungan prebiotiknya mampu menetralisis asam yang terdapat antara mulut dan perut, termasuk dalam tenggorokan dan kerongkongan.

3. Konsumsi Makanan berserat 
Untuk menghilangkan bau mulut saat berpuasa disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Karena makanan berserat dapat memberi gerak pada rongga mulut sehingga gigi akan banyak mengunyah dan itu bisa mengurangi timbulnya bau mulut saat anda berpuasa. 

4. Konsumsi Vitamin C
Perbanyaklah mengonsumsi buah-buahan atau sayur yang banyak mengandung vitamin C, karena Vitamin c dapat menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi bakteri dalam mulut, sehingga dengan kita mengkonsumsi vitamin C saat berpuasa dapat mengatasi masalah bau mulut saat berpuasa, dan ingat Vitamin c disini harus didapatkan dari buah, bukan suplemen karena jika dari suplemen malah akan menghasilkan bau mulut yang lebih parah. 

5. Mengkonsumsi Keju 
Keju kaya akan kalsium, rendah karbohidrat, dan mengandung fosfat sehingga bermanfaat untuk meningkatkan produksi air liur, dan mengurangi pertumbuhan karang gigi.

Saya kira cukup sekian penjelasan mengenai tips menghilangkan bau mulut saat berpuasa, bila ada yang ingin dipertanyakan silahkan post melalui kolom komentar, dan jika dirasa artikel ini bermanfaat mohon di share yah sobat, semoga ibadah puasa kita menjadi sesuatu yang bermanfaat dan barokah :) aminnn

Kamis, 18 Juli 2013

5 Buah Pendukung Agar Tetap Bugar Saat Berpuasa



Saat berpuasa dianjurkan banyak mengkonsumsi buah-buahan untuk menjaga tubuh tetap bugar. Buah mengandung serat dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh ketika menjalani ibadah. Selama lebih dari 14 jam tidak mendapat asupan nutrisi, sedangkan tubuh tetap beraktivitas dengan beragam kegiatan. Berpuasa membuat tubuh secara otomatis membuat tubuh membutuhkan tabungan nutrisi agar tidak lemas dan lesu. Dilansir dari berbagai sumber, inilah buah-buahan yang paling baik dikonsumsi saat puasa :


Semangka
Semangka merupakan buah berwarna merah yang kaya akan air. Memakan semangka saat berbuka dapat mengatasi dahaga setelah seharian berpuasa. Buah merah ini juga dipercaya  dapat menyejukkan tubuh karena kaya akan likopen. Selain itu, buah semangka mengandung banyak vitamin A dan C yang dibutuhkan tubuh.

Blewah
Mengkonsumsi blewah dapat mencegah tubuh kekurangan cairan. Kandungan air yang tinggi  pada buah ini membantu mengatasi dehidrasi karena 14 jam tidak mendapat asupan cairan. Blewah mengandung zat gula. Karena saat berbuka tubuh membutuhkan zat gula yang cepat diserap tubuh setelah seharian berpuasa. Selain itu blewah mengandung kalium yang tinggi sehingga dapat memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Pepaya
Selain dikenal sebagai buah yang baik untuk proses pencernaan, pepaya sangat baik dikonsumsi saat berpuasa karena mengandung mineral yang cukup tinggi. Komposisi mineral yang terkandung dalam pepaya seperti kalsium, besi, magnesium, fosfor, seng, dan selenium sangat baik bagi tubuh. Selain itu pepaya kaya akan vitamin C yang membantu menjaga daya tahan tubuh.

Pisang
Pisang kaya akan karbohidrat yang terusun dalam zat pati dan zat gula. Dua zat ini sangat dibutuhkan tubuh untuk cepat menggantikan energy saat berbuka. Selain mengandung vitamin A yang baik bagi tubuh, pisang juga mengandung kalium dan natrium, mineral yang baik untuk relaksasi otot.

Mangga
Mangga sangat bagus dikonsumsi saat berpuasa karena buah yang satu ini dapat menjadi sumber energi, serat dan vitamin. Karbohidrat yang terkandung di dalam buah ini menjadi penghasil energi yang dapat segera digunakan oleh tubuh. Selain itu mangga mengandung banyak vitamin seperti vitamin A,C dan B kompleks yang sangat baik untuk tubuh.

Selasa, 16 Juli 2013

Faktor-faktor yang Menyebabkan Keguguran


Keguguran, atau berakhirnya masa kehamilan sebelum usia 20 minggu, adalah hal yang paling ditakutkan para calon orangtua. Apa saja yang menyebabkan keguguran dan adakah cara untuk mencegahnya?
Banyak penyebab keguguran yang memang sulit dihindari, misalnya kelainan kromosom pada janin. Ini adalah kondisi yang paling sering menyebabkan terjadinya keguguran sebelum memasuki usia 13 minggu kehamilan. Selain itu, kondisi lainnya yang menyebabkan terjadinya keguguran antara lain:
• Infeksi virus
• Infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes)
• Infeksi pada mulut rahim maupun rahim
• Infeksi secara umum, seperti typus
• Kelainan rahim, seperti miom
• Penyakit yang diderita oleh ibu hamil, seperti diabetes
• Autoimun pada tubuh ibu hamil, karena darahnya mudah membeku

Ciri umum terjadinya keguguran adalah rasa mulas dan perdarahan yang terjadi secara bersamaan. Jika terjadi perdarahan yang tidak disertai rasa mulas, belum tentu itu adalah keguguran.

Namun ada juga sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi keguguran, di antaranya:
• Usia ibu hamil. Sebaiknya seorang wanita mengandung sebelum usia 30 tahun, atau maksimal sebelum usia 35 tahun, karena setelah melewati usia tersebut kandungan akan semakin rawan mengalami keguguran, terutama setelah usia 40 tahun.
• Gaya hidup. Biasakanlah menerapkan gaya hidup sehat. Hindari rokok, konsumsi alkohol maupun penggunaan obat-obatan terlarang.
• Pekerjaan berisiko. Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia biasanya berbahaya bagi ibu hamil, sehingga bisa meningkatkan potensi keguguran.

Namun pekerjaan berisiko tersebut pada umumnya jarang dijumpai di Indonesia, yang secara khusus dilakukan oleh wanita. Bukan berarti wanita dilarang bekerja saat hamil, justru dr. Handi Suryana, SpOG menyarankan ibu hamil untuk bekerja karena terbukti baik untuk kesehatannya.

Secara umum, cara mencegah terjadinya keguguran dapat dilakukan dengan:
• Memeriksakan kondisi kesehatan Anda secara rutin bahkan sejak sebelum kehamilan
• Sebisa mungkin menghindari maupun mengurangi kontak dengan orang sakit, terutama bagi ibu hamil yang berusia muda, agar tidak tertular infeksi penyakit.

Namun terjadinya keguguran akibat kelainan kromosom tidak dapat dicegah, karena hal tersebut bersifat kebetulan dan biasanya tidak berulang. Kelainan kromosom merupakan seleksi alam terhadap hasil pembuahan yang tidak selalu menghasilkan embrio yang normal.

Sementara bagi Anda yang bermasalah dengan autoimun, sebaiknya melakukan pengobatan terlebih dahulu sejak sebelum hamil dan tetap menjalani pengobatan selama kehamilan. Selain itu, Anda pun bisa menghindari faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mencegah kemungkinan terjadinya keguguran.

Untuk mengatasi keguguran, langkah pertama yang dilakukan oleh dokter kandungan biasanya akan mengosongkan rahim untuk membersihkan perdarahan melakui kuretase yang bisa dilakukan dengan cara vakum atau penyedotan maupun dengan cara pengerukan untuk ibu hamil yang berusia lebih tinggi.

Keguguran akibat infeksi yang belum diobati secara tuntas, kemungkinan bisa berpengaruh pada kehamilan berikutnya hingga menyebabkan terjadi keguguran berulang.

Sabtu, 13 Juli 2013

Hikmah Puasa Ramadhan

Ada nilai dasar yang sangat penting dan mendasar dari ibadah puasa, yaitu meraih takwa. Hikmah utama puasa tersebut tersirat dalam dua rangkaian kata yang menjadi penutup ayat tentang perintah puasa, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. al-Baqarah: 183)
Kata la’alla (mudah-mudahan/agar) biasa digunakan untuk tarajji, yakni mengharapkan sesuatu yang sangat mungkin ter¬jadi. Artinya dengan puasa ini diharapkan terbangun ketakwaan, rasa takut, dan ketaatan kepada Allah swt. Korelasi antara puasa dengan ketakwaan terlihat dari em¬pat aspek, sebagaimana dikemukakan Dr. Ali Abdul Wahid Wafi dalam bukunya, Buhuts fi Al-lslam,
Aspek pertama, puasa menuntut orang yang menjalan-kannya untuk menahan diri dari hasrat-hasrat biologis kebutuhan vital tubuh demi mengimplementasikan perintah Allah dan mendekatkan diri pada-Nya. Tuntutan ini jelas tak akan bisa terpenuhi tanpa peran ketakwaan, rasa takut, dan ketaatan kepada Allah.
Aspek kedua, puasa tercermin dalam hal-hal negatif yang hanya diketahui Allah, tidak terlihat oleh orang lain. Dengan demikian, orang yang berpuasa ini benar-benar tulus demi mencari ridha Allah tanpa dikotori noda-noda riya’.
Aspek ketiga, karena mencakup menahan diri dari makan-an dan minuman, maka puasa dapat menurunkan kekuatan tubuh sekaligus melemahkan pengaruh kekuatan ini pada diri seorang hamba. Manakala kekuatan dan pangaruh kekuatan ini melemah dalam diri seseorang, maka hawa nafsunya juga ikut melemah dan jiwanya menjadi bersih. Manakala hawa nafsunya melemah dan jiwanya bersih, maka ketakwaannya meningkat dan jauh dari perbuatan-perbuatan maksiat. Sebab sebagian be¬sar perbuatan maksiat datang dari tubuh dan hawa nafsu. Terkait hal ini Rasulullah saw. bersabda, "Puasa adalah perisai dan peluruh (hawa nafsu)." (Muttafaq alaih). Dengan demikian, puasa diserupakan mengebiri. Artinya, puasa mampu meredam hawa nafsu dan melemahkan kecenderungan terhadapnya.
Aspek keempat, puasa melatih keinginan untuk menguasai hasrat dan hawa nafsu, sehingga seseorang mendapatkan kekuatan kekebalan terhadap hasrat dan hawa nafsu ini pada saat tak berpuasa. Saat seseorang berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan, maka peranan puasa Ramadhan tersebut sama dengan peranan plasma darah (serum) dalam melindungi tubuh. Sebagaimana halnya plasma yang bekerja memberikan daya tahan pada tubuh yang membuatnya mampu melawan je¬nis-jenis kuman tertentu, maka puasa pun memberikan kekuatan (kekebalan) pada jiwa yang membuatnya mampu melawan hawa nafsunya.
Orang bertakwa dalam al-Qur’an adalah manusia ideal, kekasih Tuhan. Ibadah, salah satunya puasa, diwajibkan agar orang menjadi takwa. Derajat manusia ditentukan oleh ketak-waannya. Ada beberapa keutamaan orang yang bertakwa, sebagaimana diungkapkan Sayyid Qasim Syubbar, di antaranya adalah:

Pujian dan penghargaan dari Allah swt.: "Jika kamu bers-abar dan bertakwa, maka demikian itu termasuk perkara yang sangat menentukan." (QS. Ali Imran: 186).
Penjagaan dan penerimaan: "Jika kamu bersabar dan bertakwa, tidak akan memperdayakan kamu tipuan mereka sedikitpun." (QS. Ali Imran: 120).
Bantuan dan pertolongan: "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. an-Nahl: 128).
Jalan keluar dari segala kesulitan dan rezeki yang halal: "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Allah jadikan bagi¬nya jalan keluar dari Allah dan Allah akan beri dia rezeki dari tempat yang tak terduga." (QS. ath-Thalaq: 2-3).
Memperbaiki amal: "Wahai orang-orang yang beriman, ber-takwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amal-amal kamu." (QS. al-Ahzab: 70-71).

Karena begitu mulianya orang yang bertakwa, Allah memberikan banyak penjelasan dalam al-Qur’an berkenaan dengan karakteristik takwa. Dan kunci perolehan ketakwaan itu, salah satunya yang terpenting adalah dengan berpuasa. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa se¬bagaimana yang diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. al-Baqarah: 183).

 
eXTReMe Tracker