Seks, narkoba dan alkohol, semua hal ini adalah topik untuk Anda-anda
bicarakan dengan anak-anak Anda, sebelum tertadap masalah terkait hal
ini. Layaknya keluarga, Anda dapat menentukan batasan-batasan dan
konsekuensi serta pemahaman umum tentang apa yang memang dapat diterima.
Seks : Menurut komisi perlindungan anak, data informasi
mengindikasikan bahwa anak-anak yang berbicara kepada para orang tua
tentang seks dimana memungkinkan sekali terjadi resiko tinggi terhadap
perilaku seseorang, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom. 70,6
persen remaja melaporkan bahwa mereka tidak nyaman berbicara tentang
melakukan hubungan seks saat usia 17-19 kepada orang tua mereka. Namun,
terdapat juga 57,9 persen remaja yang mengaku mereka mempunyai hubungan
yang sangat dekat dengan orang tua mereka.
Memang benar, jika Anda tidak membicarakan perihal seks kepada
anak-anak Anda untuk menghindari agar mereka tidak melakukannya. Namun,
dengan membicarakan perihal seks kepada mereka pun juga benar. Berbicara
hal tersebut kepada mereka bukan berarti melibatkan mereka agar
melakukan hubungan seks. Tetapi, dengan membicarakan tentang seks, akan
membuat anak-anak Anda matang secara seksual, membicarakan sesuatu
kepada anak-anak Anda akan membuat mereka lebih aman.
Jika Anda merasa anak Anda telah melakukan hubugan seks,
mengobrol-lah dengan mereka. Jangan meninggikan emosi/ marah-marah
terlebih dahulu. Tetapi mendekatlah dengannya dengan tenang dan berlagak
dengan logis. Berbicaralah tentang pengalaman Anda padanya dan
jujurlah. Jika anak Anda memiliki pacar dan hubungan mereka terlihat
serius, mulailah dengan berbincang-bincang dengan pacar/kekasih anak
Anda jika Anda belum pernah melakukannya. Yang terpenting adalah
pastikan bahwa mereka aman.
Narkotika /narkoba dan alkohol: Banyak ahli yang menyetujui bahwa
ketika para orang tua berbicara dengan anak-anak mereka tentang narkoba
dan alkohol, perbincangan tersebut lebih seperti untuk membangun sikap
anak-anak terhadap narkoba dan alkohol.
Sebelum Anda berbicara tentang hal ini dengan anak Anda, didik Anda
sendiri terlebih dahulu. Periksa melalui sekolah lokal, perpustakaan
atau bahkan melihat secara online untuk kasus nyata tentang narkoba dan
alkohol. Dengan hanya mengatakan pada anak Anda bahwa narkoba dan
alkohol itu berbahaya, tidak akan se-berhasil dengan mengilustrasikan
bahaya nyata terhadan penyalahgunaan narkoba dan alkohol.Cobalah untuk
tidak menceramahi, tapi juga mau mendengarkan apa yang anak Anda ingin
katakan perihal persoalan tersebut.
Seperti biasa, bersikaplah tidak formal. Jika Anda menghabiskan
dengan anak remaja Anda dan tetap berkomunikasi dengan terbuka, bawalah
topik ini dengan mudah.
Tanda-tanda pengguna narkoba dan alkohol: Coba cek tanda-tanda
dibawah ini terhadap anak-anak Anda, mungkin saja anak Anda pengguna
narkoba atau alkohol:
• Hilang ketertarikan pada aktivitas keluarga dan aktivitas biasa• Tidak tanggung jawab
• Tidak sopan dalam perlakuan ataupun perkataan
• Pulang ke rumah telat
• Ketidakjujuran meningkat
• Nilai belajar di sekolah menurun
• Perubahan suasana hati yang tidak karuan
• Perubahan besar pada pola tidur.
Pahami tanda-tanda tersebut, khusunya yang nomor satu pada daftar di
atas, bisa berarti banyak hal. Para remaja yang depresi bisa
berperilaku hal yang hampri sama. Ketika sedang mendekati anak Anda,
jangan suka menuduh anak Anda. Cobalah untuk berbicara dengannya dan
melihat apa yang benar-benar sedang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar